Tahukah Anda apa saja port khusus untuk peralihan naik dan turun?
Switch adalah perangkat transfer data jaringan, dan port koneksi antara perangkat upstream dan downstream yang terhubung disebut port uplink dan downlink.Pada awalnya, ada definisi ketat tentang port mana pada sebuah switch.Sekarang, tidak ada perbedaan yang ketat antara port mana pada sebuah switch, seperti di masa lalu, ada banyak antarmuka dan port pada sebuah switch.Nah, misalnya saklar 16 arah, ketika Anda mendapatkannya, Anda dapat langsung melihat bahwa ia memiliki 16 port.
Hanya sakelar kelas atas yang menyediakan beberapa port uplink dan downlink khusus, dan biasanya kecepatan koneksi port uplink dan downlink khusus jauh lebih cepat daripada port lainnya.Misalnya, switch 26 port tingkat lanjut terdiri dari 24 port 100 Mbps dan 2 port 1000 Mbps.100 Mbps digunakan untuk menghubungkan komputer, router, kamera jaringan, dan 1000 Mbps digunakan untuk menghubungkan switch.
Tiga metode koneksi untuk switch: cascading, stacking, dan clustering
Switch cascading: Secara umum, metode koneksi yang paling umum digunakan adalah cascading.Cascading dapat dibagi menjadi menggunakan port reguler untuk cascading dan menggunakan port Uplink untuk cascading.Cukup sambungkan port biasa dengan kabel jaringan.
Cascading port uplink adalah antarmuka khusus yang disediakan pada sakelar untuk menghubungkannya ke port biasa di sakelar lain.Perlu dicatat bahwa ini bukan koneksi antara dua port Uplink.
Switch stacking: Metode koneksi ini umumnya digunakan di jaringan berukuran besar dan menengah, namun tidak semua switch mendukung stacking.Penumpukan memiliki port penumpukan khusus, yang dapat dianggap sebagai saklar keseluruhan untuk manajemen dan penggunaan setelah koneksi.Bandwidth switch bertumpuk sepuluh kali lipat kecepatan port switch tunggal.
Namun keterbatasan sambungan ini juga terlihat jelas, karena tidak dapat ditumpuk dalam jarak jauh, hanya sakelar yang dihubungkan bersama yang dapat ditumpuk.
Switch cluster: Produsen yang berbeda memiliki rencana implementasi yang berbeda untuk cluster, dan umumnya produsen menggunakan protokol kepemilikan untuk mengimplementasikan cluster.Hal ini menentukan bahwa teknologi cluster memiliki keterbatasan.Switch dari pabrikan yang berbeda dapat dirangkai, namun tidak dapat dikelompokkan.
Jadi, metode saklar cascading mudah diterapkan, hanya diperlukan satu kabel twisted pair biasa, yang tidak hanya menghemat biaya tetapi pada dasarnya tidak dibatasi oleh jarak.Cara bertumpuk memerlukan investasi yang relatif besar dan hanya dapat dihubungkan dalam jarak yang dekat sehingga sulit dalam penerapannya.Namun metode stacking memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan metode cascading, dan sinyalnya tidak mudah habis.Selain itu, melalui metode penumpukan, beberapa sakelar dapat dikelola secara terpusat, sehingga sangat menyederhanakan beban kerja manajemen.
Waktu posting: 18 Juli-2023